Berhubung ada moment yang membahagiakan utk STONE. Aku cuma mau berbagi cerita waktu bikin kue utk Ultah Iphe dan Nunu... Maaf kalo tulisanku amburadu...
Rencana itu datang…
Bermula dari rencana acara “Ngumpul-Ngumpul Anak Stone” yang direncanakan pada 6 Juli 2011 di mana kita mau bikin kue Blackforest di rumahku dimajukan menjadi tanggal 4 Juli karena si Iphe mau buat acara syukuran di Ultahnya…
Kita langsung setuju, berhubung ini adalah ANUGRA (Anu Gratis, istilah Stoners dalam menyebutkan makanan dan/atau minuman yang berwujud gratisan). Sayang juga sih, karena acara tanggal 4 Juli gak ada home made yang kita buat sendiri… TT
Namun, entah dari mana ide ini datang, aku/sa/saya punya gagasan untuk membuatkan Iphe dan Nunu kue tart di rumahku. Dengan berbagai kerumitannya, pada 3 Juli terkumpullah orang-orang yang setuju dan ingin membuat kue bersama-sama di rumahku. Mereka… adalah… Bun”, Fatma, Madya, dan Ella…
Belanja Bahan-bahan
Saya, selaku “Chef Leader”*pedenya* mau membuat Sponge Cake trus nanti dihiasi dengan mentega putih (berhubung Wheap Cream mahal). Kita berkumpul di depan Dipa Jaya berhubung waktu bikin Blackforest sa beli bahannya di sana. Ternyata eh ternyata took Dipa Jaya tutup! Hiks, berangkatlah saya, Bun”, dan Fatma mencari di toko lain (Madya dan Ela ngaret abis)
Akhirnya kami menemukannya di Ade Swalayan. Kita sih pake Pondan Sponge Cake, karena harganya murah dan bahannya satu kali habis. Bayangkan kalo kita mau beli terigu, tepung maizena, pewarna makanan, vanili... Hoalaah sudah bahannya bersisa pasti menguras dana yang selangit, sementara kantongku jumlah populasinya semakin sedikit.
Total belanja di Ade Swalayan adalah Rp20.000 (murah to?) trus pergi deh ke Mega Matahari untuk membeli telur, mentega putih dan margarin. Sayang telur gak ada, ternyata Madya membawa 6 telur dari rumahnya... Alhamdulillah...
Belanja is finish! Tinggal pulang ke rumah dan membuat kuenya. Kendalanya adalah Nyonya Ngaret si Pela belum datang... Menunggu dan akhirnya nyaris jam 2 dia nongol di seberang jalan.
Sampai di Rumah, Let’s Start for Making that Cake
Alamat rumahku : Jln. Wulele BTN Lacinta Blok H/24. Kalo mau ke sini, minggir di jalan samping SMP 4, dan menapaki jalan yang berliku-liku, sampailah di rumahku. Nyanyanya... menyempatkan diri melihat trio anak kucingku yang baru lahir dari salah satu dari 4 kucing betinaku (Yoyyoo *numpang promosi kucing-kucingku).
Let’s start... Di sini sa bertugas seperti Chef Leader begitu (hahags). Bun”, Fatma, dan Ela di pembuatan adonan kue... Madya dibantu Riska melelehkan mentega dan butter. Sedangkan saya di bagian oven (bukan oven seperti artis-artis kasan, melainkan oven HOCK, tanganku bau minyak tanah pula gara-gara menuang minyak tanah ke kompor)
Selebihnya beres, Bun” yang perapi memang dibutuhkan dalam membuat dapur rumahku tak berantakan! Adonan kue sudah jadi... Mereka mengolesi cetakannya dengan mentega, menuangkannya ke cetakan... dan dimasukkan deh ke dalam oven...
Tak lupa tentu saja kita berfoto! Hehehe... Di petunjuk pembuatan tertulis 35-40 menit...
Berhubung Madya juga membawa bahan untuk membuat Blackforest kukus, kita membuat Blackforest juga. Bedanya kita memanggang kuenya, namun karena keterbatasan telur (seharusnya 10) kita menambahkan lebih banyak rombutter ke dalam kuenya supaya agak lembut.
20 menit berlalu, sa cek kembali kue sponge di oven... Masih belum matang... Berhubung kita takutnya kue tersebut gosong, kita pindahkan kuenya di bagian atas... Sementara Blackforestnya ditaruh di bagian bawah...
Entah berapa kali sa tengok itu kue, hingga akhirnya muncul warna cokelat-cokelat di ujung kue spongenya... Tapi tengahnya masih cair... damn, apinya terlalu besar. Well, kita mengecilkan besar api, seray berharap “please jangan gosong... kue untuk ultahya temanku ini...”
Bagian tengah kuenya seperti lava, cair-cair tapi kental trus menggembung... Akhirnya kita tusuk-tusuk kuenya pake lidi (Ngekk, nggak ada dalam petunjuk pembuatan)...
Sponge Cakenya Matang, Horee...
Prosedur menusuk dengan lidi itu sebenarnya untuk mengetahui kuenya sudah matang atau tidak, jika ketika menusuk kue tak ada adonan yang menempel, berarti kuenya telah matang! Diangkatlah Sponge Cake tersebut, sementara Blackforest adonan 2 dimasukkan ke oven...
By the way, Madya membelikan kami Indomie goreng... Si ela yang tadinya nagun dan online akhirnya terjun kembali ke dapur untuk membuat mie dan untuk makan sore kami.
Riska, Madya, Bun”, Fatma, and saya membuat cream untuk tart (Mentega putih+gula halus+susu dimix)... Kita saling cicip, “Rasanya dah pas ato belum?” pokoknya seru dah...
Makan sore memang lezat, INDOMIE goreng sih... Sayang madya n ella keburu pulang, dipanggil mama tersayang... Bye bye... (padahal Blackforestnya belum matang... Rencananya blackforest ini mau kita makan sendiri :D)
Seusai shalat ashar, Sponge Cakenya dibersihkan dari warna-warna cokelatnya... Kita agak kesusahan di bagian membalik kue, takutnya kue tersebut malah hancur... Finally masalah tersebut beres (dalam waktu yang lama).
Blackforestnya juga sudah matang dah, tapi dia Cuma dibiarkan di atas meja... Karena ini waktunya utnuk menghias kue...
Menghias kue, Deg deg deg...
Ini PERTAMAX kalinya kita memanggang kue sendiri, membuat Sponge Cake, menghias Sponge Cake dan menyulapnya menjadi kue tart...Deg... deg... deg... Gimana kalo kuenya hancur? Sponge Cakenya enak, tampilannya amit-amit? God, give us more power...
Seingatku, pertama dilapis dulu seluruh kuenya pake cream yang udah dibuat... Kita sih memilih warna putih, nanti kembang-kembangnya pake warna ungu (sebenarnya mau biru>kesukaan Iphe dan Nunu tapi kita tak menemukannya)
Grgrgr... Sa melapis gak mau rapi-rapi (TT), untunglah Bun” bisa membuatnya lebih rapi... >
Together better... hasilnya lebih baik euy... Berbekal peralatan menghias kue mamaku (yang Cuma bersisa dua dan kertas glasur yang diganti menjadi plastik biasa) kuenya sudah dibalut! (sementara si blacky*nama panggilan blackforest diabaikan di atas meja)
Sekarang saatnya membuat hiasannya... Kita menggunakan pasta warna ungu, untuk hiasan di bawah pake warna ungu muda. Tess, tetesan kecil pasta ungu tersebut jatuh di cream, aduk sampai rata... Jadi warna ungu deh. Dimasukkan deh ke dalam plastik yang ada cetakannya... And...
Perlahan-lahan saya membuat bulatan-bulatan seperti bunga di bagian bawah kue... Lumayan cantik lah dibandingkan sewaktu latihan di piring kosong (Ternyata aku bisaa \(^^)/ ) Yeee jadi deh hiasan bagian bawahnya...
Trus Riska membuat garis-garis di dinding kuenya... Keren-keren... Sementara Fatma, saya, n Bun” menaburi cokelat di atas kuenya...
Selanjutnya di bagian atas... Mereka punya ide untuk menaruh 2 potongan cokelat di atas kue itu. Finally sa tata dua potongan kuenya secantik mungkin. Trus kami melanjutkan dengan membuat kembang-kembang bulst di bagian atasnya. Riska menyarankan memberinya warna ungu tua...
Trus kita menulis “HB IPHE NUNU” di kue tartnya. Riska menulis huruf H, B, I, P, dan H, saya mengambil alih menulis huruf E... Dihina habis-habisan -.-“.... Dilanjutkan lagi Riska menulis huruf N, U, saya mengambil alih lagi, menulis huruf N, U arggh, seperti cacing... Beberapa kali diulang... (Ps: rencananya nama Nunu Cuma ditulis NU2 saja, tapi kasihan... :p)
Jreng-jreeengg... Berbekal chaca yang diberikan Ela... Kue tart tersebut akhirnya jadi.... Horeeee....
Kue Tartnya Jadi... Take a picture, and then WASH DISHES -__-*, take picture again, finally they go home... :)
Yeyeyeye... Tartnya jadi and hasilnya ga mengecewakan... Senangnya... Akhirnya kita menengok juga deh blackforestnya. Memotongnya beberapa bagian. Dan... memakannya... Yummy, biar mengubah balckforest kukus --->panggang rasanya tetap enak!
Kita berfoto di laptop bapakku untuk beberapa kali take... Dan cuci piring (I don’t like this part --) Fatma sebagai penyabun, saya bilasan pertama, Bunda bilasan kedua sekaligus penata di keranjang. Ada satu bencana yang terjadi ketika cuci piring, waktu mengangkat air, tak sengaja sa jatuhkan timba berisi air... dan Fatma jadi basah... Huwaa maaf Fatma... -.-“
2 keranjang cuci piring selesai... Kita berfoto lagi deh di ruang tamu... Berhubung Master Chef sudah main dan jam sudah menunjukkan setengah 6.. Bun” dan Fatma pulang deh... :) Bun” dan Fatma membawa pulang sepotong Blackforest yang lumayan besar.
Kue tart tersebut dimasukkan ke dalam kulkas dengan sangat hati-hati...
I wish they would like our first tart...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar